Memahami Margin Call dan Cara untuk Menghindarinya
Margin Call atau yang umum disingkat MC, itu merupakan
situasi di mana posisi Anda juga sebagai pemiliki account telah rugi sehingga
tidak mempunyai dana cukup untuk melakukan transaksi lagi; dalam hal semacam
ini, saldo transaksi Anda akan menjadi negatif, jadi Anda sebagai pemilik akun
telah selesai dengan posisi rugi saat account ditutup oleh broker. Banyak
trader yang terasa terpukul saat capai posisi ini, dikarenakan modal yang
hilang sesuai balance yang ada. Pikirkan saja ; pada awal mulanya Anda memiliki
beberapa ratus atau ribu dolar untuk bertransaksi, akan tetapi mendadak modal
itu perlahan habis sampai Anda tidak dapat lagi melakukan transaksi.
Banyak trader yang pernah mengalami situasi ini sepanjang
bertransaksi, tetapi bagi yang terus terusan mengalami kerugian bukan berarti
membuat patah semangat dalam trading. untuk hal ini Manajemen resiko yang baik
dalam trading forex bisa menjadi kunci untuk menghadapi margin call, jadi modal
Anda tidak habis terlalu banyak sekalipun Anda tidak untung. bisa anda batasi
loss atau profit sebagai antisipasi, kerugian dapat diminimalkan serta trader
tak perlu hingga mengalami saldo negatif dan kehabisan modal Anda.
Pengertian Manajemen Resiko untuk Menangani Margin Call
Manajemen resiko sebagai segi yang perlu dipelajari seluruh
trader forex, sebagai salah satu jurus jitu bisnis forex supaya dapat meminimalkan kerugian. Loss dengan kata lain rugi
sebagai hal yang lumrah dalam trading, setiap trader memiliki pengalaman pasti
pernah mengalami hal itu, tetapi kondisi seperti margin call sebaiknya sebisa
mungkin dijauhi. Manajemen resiko dalam trading forex berarti paduan pada bermacam
cara antisipasi yang diperlukan untuk meminimalkan kerugian dan menjauhkan
kondisi di mana modal yang anda tradingkan habis.
Manajemen resiko kerap dilupakan oleh trader dikarenakan
dikira terlalu merepotkan atau berkemungkinan mengurangi keuntungan mereka
dalam bertransaksi. Trader baru umumnya belajar account demo (Demo
Account), di mana mereka dapat dengan gampang memelajari bermacam taktik
trading tanpa dibarengi dengan situasi stres serta emosional dan dinamika pasar
selagi belum menggunakan uang sungguhan dalam bertransaksi. hal ini
Mengakibatkan, saat mulai bertransaksi dengan memakai account sungguhan (Live
Account), banyak trader baru yang kewalahan dan mulai sembrono dalam lakukan
trading. Margin call sebagai salah satu efeknya.
Manajemen resiko dalam trading forex untuk menghindari
margin call ada beberapa macam ; dari mulai meminimalkan kesibukan trading
dengan leverage sampai tahu kapan mesti lakukan penghentian kerugian dengan
kata lain stop loss. Walau demikian, inti dari manajemen resiko itu yaitu mesti
ada kapabilitas mental dari sang trader untuk hentikan kesibukan trading yang
di rasa merugikan, walaupun belum capai margin call.
Mental Trader Forex juga sebagai Bekal Manajemen Resiko
Salah satu factor terutama dalam menahan saldo negatif dalam
trading forex yaitu sikap mental yang bagus, supaya trader tahu kapan mesti
berhenti serta menempatkan stop loss, serta kapan mengambil keputusan untuk
selalu mengambil resiko namun dengan hasil yang positif. Kemampuan mental ini
dibutuhkan untuk melakukan kontrol kerugian (loss control), di mana trader
mesti dapat menerapkan dua hal yaitu :
- Pertama- Hard stop, di mana trader berhenti bertransaksi serta tutup posisi disuatu level transaksi dikarenakan telah mempertimbangkan bahwa transaksi selanjutnya benar-benar tak memungkinkan. Ini membutuhkan pengetahuan perihal segi keuntungan serta kerugian dalam trading forex, jadi trader tahu kapan mesti berhenti.
- Kedua - Mental stop, di mana trader telah mengambil keputusan terlebih dulu kapan ia bakal berhenti, semisal mengambil keputusan untuk berhenti serta tutup transaksi saat keuntungan telah capai $10. Dengan mengambil keputusan batas transaksi, trader dapat menahan kerugian yang tambah besar dikarenakan selalu bertransaksi tanpa mengatur diri.
Walaupun kedengarannya remeh, banyak trader yg tidak dapat
melakukan keduanya, jadi berbuntut pada margin call. Misalnya, ada trader yang
terbuai dengan keuntungan yang diperolehnya jadi ia berhenti bertransaksi
walaupun telah capai jumlah keuntungan yang diincarnya. Mengakibatkan, ia tak
dapat mengontrol saat transaksi selanjutnya nyatanya merugikan. Atau, dapat
pula seseorang trader berhenti bertransaksi walaupun telah banyak rugi, dengan
argumen bahwa ‘yang selanjutnya pasti sukses. ’ Mengakibatkan, ia tak sadar
sampai pada akhirnya modalnya habis.
Perilaku ini dimaksud juga trading terlalu berlebih (over
trading), di mana trader melakukan transaksi terus-menerus untuk memburu
keuntungan secara logika memang gak ada. Menghindari hal semacam ini bisa
sebagai latihan mental yang bagus dalam manajemen resiko untuk menghindari
margin call.
Saran untuk Trader Forex Tentang Manajemen Resiko
Mental trader yang baik sebagai kunci paling utama dari
lakukan manajemen resiko dalam trading forex, dikarenakan trader membutuhkan
mental yang kuat untuk menghentikan kesibukan transaksi sesudah targetnya
tercukupi walaupun kesannya masih tetap ada beberapa keuntungan yang bisa
didapat. Dengan melatih disiplin, trader bisa menjauhkan bermacam hal yang
menyebabkan saldo negatif,
misal :
Memakai sistem transaksi dengan leverage terlalu banyak.
Dalam hal semacam ini, trader yang nekad sekali saja memakai modal bonus dari
broker forex, jadi ia dapat melakukan transaksi bernilai lumayan besar walaupun
saldo aslinya kecil. Mengakibatkan, saat kondisi pasar tidak lagi untungkan,
saldo sang trader jadi negatif dan bisa saja sampe mengalami margin call.
Lakukan over trading, yakni mencari-cari peluang trading
yang diada-adakan, dengan cara logika memang tak menguntungkan. Hal semacam ini
umumnya seringkali mengakibatkan transaksi yang asal-asalan, kurang
diperhitungkan, serta pada akhirnya menghadirkan kerugian.
Beli sistim trading di internet dalam rencana mencari
‘sistem yang prima. ’ Banyak trader putus harapan lantas menggunakan uang
banyak untuk beli sistim yang bisa melakukan transaksi, yang umumnya diiklankan
juga sebagai sistim paling baik untuk trading forex. Mengakibatkan, trader tak
mau belajar memahami trading sehingga memiliki resiko memperoleh margin call.
Terlalu serakah dalam melakukan trading serta tak menuruti
tujuan awal. Misalnya, walaupun telah mengambil keputusan bahwa ia bakal
berhenti bertransaksi saat keuntungannya telah capai jumlah spesifik, trader yg
tidak sabaran mungkin saja selalu bertransaksi dikarenakan bernafsu memperoleh
keuntungan. Mengakibatkan, ketika situasi pasar berbalik, ia justru mengalami
kerugian.
Pastikan seluruh sikap, mental yang merugikan disingkirkan
terlebih dulu saat sebelum menerapkan bermacam langkah manajemen resiko, agar
tidak terjebak mengambil keputusan yang berujung pada margin call. Semoga Bermanfaat.
Selamat siang admin
BalasHapusSaya Okta dari broker ForexMart.
Kami tertarik untuk menawarkan kerjasama afiliasi kepada anda. Bolehkah saya meminta nomor kontak untuk membicarakan ini lebih lanjut? Atau anda juga bisa menghubungi saya melalui 08111622285 / okta@forexmart.com
Terima kasih
Okta
Business Development